Cara Tepat Rayakan Lebaran Haji Jatuh Pada Tanggal

sisca


Cara Tepat Rayakan Lebaran Haji Jatuh Pada Tanggal

Idul Adha adalah hari raya Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah pada kalender Hijriah. Hari raya ini merupakan perayaan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Idul Adha merupakan salah satu hari raya yang penting bagi umat Islam, karena mengajarkan tentang ketaatan dan kesabaran. Selain itu, Idul Adha juga merupakan momen untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama melalui ibadah kurban.

Perayaan Idul Adha memiliki sejarah yang panjang, yang dimulai sejak masa Nabi Ibrahim AS. Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha sebagai hari raya yang penuh makna dan berkah.

Lebaran Haji Jatuh pada Tanggal

Lebaran Haji merupakan hari raya besar bagi umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah setiap tahunnya. Hari raya ini memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami.

  • Tanggal perayaan: 10 Zulhijah
  • Makna: Mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim AS
  • Ibadah utama: Kurban
  • Hewan kurban: Sapi, kambing, atau unta
  • Syarat hewan kurban: Sehat dan cukup umur
  • Tata cara penyembelihan: Sesuai syariat Islam
  • Pembagian daging kurban: Sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk kerabat
  • Hikmah kurban: Melatih keikhlasan dan berbagi
  • Tradisi Lebaran Haji: Silaturahmi, takbiran, dan saling memaafkan
  • Makna sosial: Mempererat persaudaraan dan membantu sesama

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk makna Lebaran Haji secara keseluruhan. Tanggal perayaan menjadi penanda waktu, makna pengorbanan menjadi dasar ibadah kurban, dan tradisi serta makna sosial menjadi perwujudan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Tanggal Perayaan

Tanggal 10 Zulhijah merupakan tanggal yang sangat penting dalam kalender Islam, karena menjadi penanda waktu untuk perayaan Lebaran Haji. Lebaran Haji adalah hari raya besar yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, dan tanggal 10 Zulhijah merupakan hari utama perayaannya. Pada hari ini, umat Islam akan melaksanakan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu.

Keterkaitan antara Tanggal Perayaan: 10 Zulhijah dan Lebaran Haji jatuh pada tanggal sangatlah erat. Tanggal 10 Zulhijah merupakan tanggal yang telah ditetapkan dalam syariat Islam sebagai hari raya Lebaran Haji. Oleh karena itu, Lebaran Haji tidak dapat dirayakan pada tanggal lain selain 10 Zulhijah.

Memahami keterkaitan ini sangat penting bagi umat Islam, karena akan membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji dan merayakan Lebaran Haji dengan baik dan sesuai syariat. Selain itu, pemahaman ini juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati dan menjalankan ajaran agama Islam.

Makna

Lebaran Haji memiliki makna yang sangat dalam, yaitu untuk mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Pengorbanan yang dimaksud adalah ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Namun, karena ketaatan dan kesabaran Nabi Ibrahim AS, Allah SWT mengganti Ismail AS dengan seekor kibas.

  • Ketaatan kepada Allah

    Pengorbanan Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita untuk selalu taat kepada perintah Allah SWT, meskipun perintah tersebut sangat berat dan sulit untuk dilaksanakan.

  • Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan

    Pengorbanan Nabi Ibrahim AS juga mengajarkan kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup. Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan bagi hamba-Nya yang sabar dan tawakal.

  • Keikhlasan dalam Beribadah

    Pengorbanan Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dalam beribadah. Ikhlas berarti melakukan ibadah hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Syukur atas Nikmat Allah SWT

    Pengorbanan Nabi Ibrahim AS juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat Allah SWT. Nikmat tersebut bisa berupa kesehatan, harta, keluarga, dan lain-lain.

Dengan memahami makna pengorbanan Nabi Ibrahim AS, kita dapat mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus selalu berusaha untuk taat kepada Allah SWT, sabar dalam menghadapi cobaan, ikhlas dalam beribadah, dan bersyukur atas segala nikmat-Nya.

Ibadah Utama

Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah utama yang dilakukan pada saat Lebaran Haji. Kurban dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, seperti sapi, kambing, atau unta, sesuai dengan syariat Islam. Hewan yang dikurbankan harus sehat, cukup umur, dan memenuhi syarat-syarat tertentu.

Kurban memiliki makna yang sangat penting dalam Lebaran Haji. Ibadah ini merupakan wujud syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sekaligus untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Selain itu, kurban juga mengajarkan tentang keikhlasan, berbagi, dan kepedulian sosial.

Baca Juga :  Pengertian Haji Qiran: Cara dan Manfaat

Dalam praktiknya, ibadah kurban biasanya dilakukan setelah melaksanakan shalat Idul Adha. Hewan kurban akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, dan keluarga. Pembagian daging kurban ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam.

Memahami hubungan antara ibadah kurban dan Lebaran Haji sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah kurban dengan baik dan sesuai syariat, serta mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari ibadah tersebut.

Hewan kurban

Hewan kurban yang diperbolehkan dalam Islam adalah sapi, kambing, atau unta. Pemilihan hewan kurban ini memiliki makna dan ketentuan tertentu dalam pelaksanaan ibadah kurban saat Lebaran Haji.

  • Jenis Hewan

    Hewan kurban yang dipilih harus merupakan hewan ternak yang halal untuk dikonsumsi, yaitu sapi, kambing, atau unta. Hewan tersebut harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan telah mencapai umur tertentu.

  • Syarat Hewan

    Hewan kurban yang dipilih harus memenuhi syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan telah mencapai umur tertentu. Sapi harus berusia minimal 2 tahun, kambing minimal 1 tahun, dan unta minimal 5 tahun.

  • Makna Hewan Kurban

    Pemilihan hewan kurban yang berbeda-beda memiliki makna tersendiri. Sapi melambangkan kemakmuran, kambing melambangkan kesederhanaan, dan unta melambangkan kekuatan.

  • Tata Cara Penyembelihan

    Hewan kurban harus disembelih sesuai dengan syariat Islam, yaitu dengan memotong saluran makanan, saluran pernapasan, dan dua urat nadi di leher. Penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang ahli dan terlatih.

Pemilihan dan penyembelihan hewan kurban yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam merupakan bagian penting dalam ibadah kurban saat Lebaran Haji. Hal ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada ajaran agama, serta sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Syarat hewan kurban

Syarat hewan kurban yang sehat dan cukup umur merupakan hal yang sangat penting dalam ibadah kurban saat Lebaran Haji. Hewan kurban yang sehat akan menghasilkan daging yang baik dan layak untuk dikonsumsi, sedangkan hewan kurban yang cukup umur menunjukkan bahwa hewan tersebut telah cukup dewasa dan siap untuk dikurbankan.

Kesehatan hewan kurban sangat penting karena berkaitan dengan kualitas daging yang dihasilkan. Hewan yang sehat akan menghasilkan daging yang baik, sedangkan hewan yang sakit akan menghasilkan daging yang tidak baik dan bahkan dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Cukup umur hewan kurban juga sangat penting karena berkaitan dengan kesempurnaan ibadah kurban. Hewan yang cukup umur menunjukkan bahwa hewan tersebut telah mencapai tahap perkembangan yang optimal dan siap untuk dikurbankan. Hewan yang belum cukup umur akan menghasilkan daging yang kurang berkualitas dan ibadah kurban tidak dianggap sempurna.

Dengan demikian, syarat hewan kurban yang sehat dan cukup umur merupakan hal yang sangat penting dalam ibadah kurban saat Lebaran Haji. Memilih hewan kurban yang sesuai dengan syarat tersebut merupakan bentuk ketaatan kepada ajaran agama dan sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Tata cara penyembelihan

Tata cara penyembelihan hewan kurban dalam Islam telah ditetapkan secara jelas dan harus dipatuhi oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah kurban. Tata cara penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam merupakan salah satu syarat sahnya ibadah kurban dan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kehalalan daging kurban.

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan cara memotong saluran makanan, saluran pernapasan, dan dua urat nadi di leher hewan dengan menggunakan pisau yang tajam. Penyembelihan harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk meminimalkan rasa sakit pada hewan. Selain itu, hewan kurban harus dalam posisi berdiri atau digantung dengan benar agar darah dapat mengalir keluar dengan sempurna.

Tata cara penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam juga mengharuskan penyembelih untuk membaca basmalah (menyebut nama Allah SWT) sebelum melakukan penyembelihan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu yang dilakukan adalah atas izin dan pertolongan Allah SWT.

Dengan mengikuti tata cara penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam, umat Islam dapat memastikan bahwa ibadah kurban yang mereka lakukan sah dan sesuai dengan tuntunan agama. Selain itu, daging kurban yang dihasilkan juga akan halal dan layak untuk dikonsumsi.

Pembagian daging kurban

Pembagian daging kurban merupakan salah satu bagian penting dari ibadah kurban saat Lebaran Haji. Daging kurban yang diperoleh setelah penyembelihan hewan kurban dibagikan kepada tiga pihak, yaitu sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk kerabat.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Cek Jadwal Haji

Pembagian daging kurban ini memiliki makna dan tujuan yang mulia. Sepertiga daging kurban yang diberikan kepada keluarga merupakan bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat. Sepertiga daging kurban yang diberikan kepada fakir miskin merupakan bentuk kepedulian sosial dan membantu mereka yang membutuhkan. Sementara itu, sepertiga daging kurban yang diberikan kepada kerabat merupakan bentuk silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan.

Dengan demikian, pembagian daging kurban sesuai dengan syariat Islam ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima daging kurban, tetapi juga bagi orang yang berkurban. Pembagian daging kurban mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi, kepedulian sosial, dan mempererat tali persaudaraan sesama manusia.

Hikmah kurban

Hikmah kurban, yaitu melatih keikhlasan dan berbagi, merupakan aspek penting dari ibadah kurban yang dilaksanakan saat Lebaran Haji. Hikmah ini mengajarkan umat Islam untuk mengorbankan sebagian hartanya demi membantu sesama dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

  • Keikhlasan

    Hikmah kurban melatih keikhlasan karena mengajarkan umat Islam untuk berkurban dengan tulus ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Umat Islam harus menyadari bahwa ibadah kurban adalah bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan semata-mata mencari ridha-Nya.

  • Berbagi

    Hikmah kurban juga melatih umat Islam untuk berbagi dengan sesama, terutama kepada fakir miskin dan yang membutuhkan. Dengan membagikan sebagian daging kurban, umat Islam menumbuhkan rasa kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama manusia.

  • Pengingat pengorbanan Nabi Ibrahim

    Hikmah kurban menjadi pengingat akan pengorbanan mulia Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa berserah diri dan taat kepada Allah SWT.

  • Menjaga persatuan umat

    Ibadah kurban, termasuk hikmah melatih keikhlasan dan berbagi, dapat mempererat tali persaudaraan dan persatuan umat Islam. Melalui kegiatan kurban, umat Islam dapat berkumpul, saling membantu, dan memperkuat hubungan kekeluargaan.

Dengan memahami dan mengamalkan hikmah kurban, yaitu melatih keikhlasan dan berbagi, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah kurbannya dan memperoleh manfaat yang lebih besar. Hikmah ini menjadi salah satu pilar penting dalam ibadah kurban yang dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi umat Islam dan masyarakat secara luas.

Tradisi Lebaran Haji

Perayaan Lebaran Haji tidak hanya dimaknai sebagai hari raya keagamaan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi, menggemakan takbir, dan saling bermaafan. Tradisi-tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari Lebaran Haji dan memiliki hubungan yang erat dengan jatuhnya tanggal perayaan.

Tanggal perayaan Lebaran Haji yang jatuh pada 10 Zulhijah menjadi penanda dimulainya rangkaian ibadah haji, termasuk penyembelihan hewan kurban. Tradisi silaturahmi, takbiran, dan saling memaafkan menjadi bagian dari persiapan spiritual dan sosial menjelang pelaksanaan ibadah haji.

Tradisi silaturahmi pada Lebaran Haji bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Kunjungan ke rumah kerabat, tetangga, dan sahabat menjadi wadah untuk saling berbagi kebahagiaan, maaf, dan doa. Silaturahmi juga memperkokoh rasa kekeluargaan dan ukhuwah Islamiyah.

Takbiran, yaitu mengumandangkan kalimat takbir, merupakan tradisi yang menggema sepanjang malam menjelang Lebaran Haji. Takbiran menjadi simbol kebesaran Allah SWT dan bentuk rasa syukur atas nikmat beribadah haji. Kumandang takbir di masjid-masjid, rumah-rumah, dan jalanan menciptakan suasana spiritual yang khidmat.

Saling memaafkan juga menjadi tradisi penting pada Lebaran Haji. Umat Islam saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang telah terjadi, baik disengaja maupun tidak. Tradisi ini membersihkan hati dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan hati yang suci.

Dengan demikian, tradisi Lebaran Haji seperti silaturahmi, takbiran, dan saling memaafkan memiliki hubungan yang erat dengan jatuhnya tanggal perayaan. Tradisi-tradisi ini menjadi bagian integral dari persiapan spiritual dan sosial umat Islam menjelang pelaksanaan ibadah haji, mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa syukur, dan membersihkan hati.

Makna Sosial

Lebaran Haji jatuh pada tanggal 10 Zulhijah, yang merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji. Pada hari raya ini, umat Islam tidak hanya merayakan kemenangan setelah melaksanakan ibadah haji, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan saling membantu sesama.

Makna sosial Lebaran Haji sangat erat kaitannya dengan jatuhnya tanggal perayaan. Tanggal 10 Zulhijah menjadi penanda berakhirnya ibadah haji, yang merupakan simbol persatuan dan kebersamaan umat Islam dari seluruh dunia. Perayaan Lebaran Haji menjadi momen untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan saling berbagi kebahagiaan.

Selain itu, Lebaran Haji juga menjadi kesempatan untuk membantu sesama, terutama bagi yang kurang mampu. Pembagian daging kurban, zakat, dan sedekah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan dari perayaan ini. Dengan membantu sesama, umat Islam dapat meneladani sifat kasih sayang dan kepedulian Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya demi perintah Allah SWT.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Haji Kemenag Petugas untuk Ibadah Haji yang Aman dan Nyaman

Makna sosial Lebaran Haji memiliki dampak positif bagi masyarakat. Mempererat persaudaraan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan. Membantu sesama dapat meringankan beban hidup mereka yang membutuhkan dan menumbuhkan rasa empati serta kepedulian dalam masyarakat. Dengan demikian, Lebaran Haji menjadi momentum penting untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Pertanyaan Umum tentang Lebaran Haji Jatuh pada Tanggal

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan Lebaran Haji yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah:

Pertanyaan 1: Kapan Lebaran Haji dirayakan?

Lebaran Haji dirayakan pada tanggal 10 Zulhijah setiap tahunnya, sesuai dengan kalender Hijriah.

Pertanyaan 2: Mengapa Lebaran Haji dirayakan pada tanggal tersebut?

Tanggal 10 Zulhijah dipilih sebagai hari raya Lebaran Haji karena merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji, yang dimulai pada tanggal 8 Zulhijah.

Pertanyaan 3: Apa saja yang dilakukan saat Lebaran Haji?

Pada Lebaran Haji, umat Islam biasanya melaksanakan shalat Idul Adha, menyembelih hewan kurban, dan saling bermaaf-maafan.

Pertanyaan 4: Apa makna di balik penyembelihan hewan kurban?

Penyembelihan hewan kurban merupakan simbol ketaatan dan pengorbanan, yang meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya Ismail AS demi perintah Allah SWT.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara memilih hewan kurban yang baik?

Hewan kurban yang baik adalah hewan yang sehat, cukup umur, dan tidak cacat.

Pertanyaan 6: Apa hikmah dari ibadah kurban?

Ibadah kurban mengajarkan tentang keikhlasan, berbagi, dan kepedulian sosial.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan Lebaran Haji yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.

Pembahasan lebih lanjut tentang Lebaran Haji dapat ditemukan pada artikel selanjutnya, yang akan mengulas tentang tradisi dan amalan yang dilakukan umat Islam saat merayakan hari raya ini.

Tips Penting Seputar Lebaran Haji Jatuh pada Tanggal

Menyambut Lebaran Haji yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah, terdapat beberapa tips penting yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan dan menjalani hari raya dengan baik.

Tip 1: Persiapkan Fisik dan Mental

Ibadah haji memerlukan fisik dan mental yang prima. Persiapkan diri dengan menjaga kesehatan, istirahat cukup, dan mengelola stres.

Tip 2: Cari Informasi dan Pengetahuan

Bekali diri dengan pengetahuan tentang tata cara ibadah haji, lokasi, dan hal-hal penting lainnya. Pelajari dari sumber-sumber terpercaya dan konsultasikan dengan pembimbing haji.

Tip 3: Pilih Hewan Kurban Terbaik

Hewan kurban harus memenuhi syarat, seperti sehat, cukup umur, dan tidak cacat. Lakukan pemeriksaan sebelum membeli dan pastikan hewan tersebut layak untuk dikurbankan.

Tip 4: Jaga Kebersihan dan Kesehatan

Lingkungan yang bersih dan sehat sangat penting selama ibadah haji. Terapkan kebiasaan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Tip 5: Hormati Tradisi dan Budaya

Hormati tradisi dan budaya masyarakat setempat. Hindari sikap dan perilaku yang dapat menyinggung atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Tip 6: Saling Tolong dan Bantu

Ibadah haji merupakan momen untuk saling tolong-menolong dan membantu sesama. Bantu jamaah lain yang kesulitan, jaga barang bawaan, dan tunjukkan sikap empati.

Tip 7: Jaga Keamanan dan Kewaspadaan

Selalu jaga keamanan dan kewaspadaan selama berada di tanah suci. Simpan barang berharga dengan baik, hindari daerah sepi, dan ikuti instruksi dari petugas keamanan.

Tip 8: Sambut dengan Hati Gembira dan Lapang

Lebaran Haji adalah hari kemenangan setelah melaksanakan ibadah haji. Sambut hari raya dengan hati gembira, saling bermaafan, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Dengan mengikuti tips-tips ini, jamaah haji dapat mempersiapkan dan menjalani Lebaran Haji dengan baik, penuh berkah, dan bermakna.

Tips-tips ini juga menjadi penuntun bagi jamaah haji untuk memahami esensi dari ibadah haji dan mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan selama dan setelah pelaksanaan ibadah.

Kesimpulan

Lebaran Haji, yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah, merupakan hari raya penting bagi umat Islam. Perayaan ini menandai puncak ibadah haji dan memiliki makna yang mendalam.

Artikel ini telah membahas berbagai aspek terkait Lebaran Haji jatuh pada tanggal, termasuk sejarah, makna, tradisi, dan hikmahnya. Beberapa poin penting yang saling berkaitan meliputi:

  • Lebaran Haji dirayakan pada tanggal 10 Zulhijah untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
  • Ibadah kurban menjadi salah satu ritual utama Lebaran Haji, melambangkan keikhlasan dan kepedulian sosial.
  • Tradisi silaturahmi, takbiran, dan saling memaafkan mempererat persaudaraan dan membersihkan hati menjelang ibadah haji.

Melalui pemahaman tentang Lebaran Haji jatuh pada tanggal, umat Islam dapat menghayati nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya. Perayaan ini menjadi pengingat akan pentingnya ketaatan, berbagi, dan saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat.



Rekomendasi Herbal Alami:

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..