Konsorsium Adalah

sisca


Konsorsium Adalah

Pengertian Konsorsium

Konsorsium adalah suatu bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan atau lembaga yang bertujuan untuk mencapai tujuan atau proyek tertentu yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan atau lembaga secara sendiri-sendiri. Dalam sebuah konsorsium, masing-masing perusahaan atau lembaga akan tetap mempertahankan independensi dan identitasnya, tetapi mereka sepakat untuk bekerja sama dalam menjalankan proyek tersebut.

Konsorsium biasanya dibentuk untuk mengerjakan proyek-proyek besar dan kompleks yang membutuhkan sumber daya, keahlian, dan pengalaman yang luas. Proyek-proyek ini dapat mencakup pembangunan infrastruktur, proyek rekayasa, atau proyek penelitian dan pengembangan.

Jenis-jenis Konsorsium

Konsorsium Adalah

Berikut adalah 10 poin penting tentang konsorsium:

  • Kerja sama beberapa perusahaan atau lembaga
  • Tujuan atau proyek tertentu
  • Masing-masing anggota tetap independen
  • Proyek besar dan kompleks
  • Membutuhkan sumber daya yang luas
  • Membutuhkan keahlian dan pengalaman
  • Pembangunan infrastruktur
  • Proyek rekayasa
  • Proyek penelitian dan pengembangan
  • Bentuk kerja sama yang saling menguntungkan

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan kekuatan dan sumber dayanya untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan kompleks yang tidak dapat dicapai secara individual.

Kerja Sama Beberapa Perusahaan atau Lembaga

Konsorsium merupakan bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan atau lembaga yang memiliki tujuan atau kepentingan yang sama. Kerja sama ini biasanya dilakukan untuk mengerjakan proyek-proyek besar dan kompleks yang membutuhkan sumber daya, keahlian, dan pengalaman yang luas. Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan kekuatan dan sumber dayanya untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan kompleks yang tidak dapat dicapai secara individual.

Dalam sebuah konsorsium, masing-masing perusahaan atau lembaga tetap mempertahankan independensi dan identitasnya. Namun, mereka sepakat untuk bekerja sama dalam menjalankan proyek tersebut. Kerja sama ini biasanya diatur dalam sebuah perjanjian konsorsium yang berisi hak dan kewajiban masing-masing anggota konsorsium.

Konsorsium dapat dibentuk oleh perusahaan atau lembaga dari berbagai sektor atau industri. Misalnya, sebuah konsorsium dapat dibentuk oleh perusahaan konstruksi, perusahaan rekayasa, dan perusahaan keuangan untuk mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur. Konsorsium juga dapat dibentuk oleh lembaga penelitian, universitas, dan perusahaan swasta untuk mengerjakan proyek penelitian dan pengembangan.

Bentuk kerja sama konsorsium memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

  • Menggabungkan sumber daya dan keahlian dari beberapa perusahaan atau lembaga
  • Mengurangi risiko proyek
  • Meningkatkan peluang keberhasilan proyek
  • Memperoleh akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas
  • Meningkatkan daya saing dalam persaingan global

Tujuan atau Proyek Tertentu

Konsorsium dibentuk untuk mencapai tujuan atau proyek tertentu yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan atau lembaga secara sendiri-sendiri. Tujuan atau proyek ini biasanya bersifat besar dan kompleks, membutuhkan sumber daya, keahlian, dan pengalaman yang luas.

  • Pembangunan infrastruktur

    Konsorsium dapat dibentuk untuk mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Proyek-proyek ini biasanya membutuhkan sumber daya yang besar, teknologi yang canggih, dan keahlian yang spesifik.

  • Proyek rekayasa

    Konsorsium juga dapat dibentuk untuk mengerjakan proyek rekayasa, seperti pembangunan pabrik, pembangkit listrik, dan instalasi pengolahan air. Proyek-proyek ini membutuhkan keahlian teknis yang tinggi dan pengalaman yang luas dalam bidang rekayasa.

  • Proyek penelitian dan pengembangan

    Konsorsium dapat dibentuk untuk mengerjakan proyek penelitian dan pengembangan, seperti pengembangan teknologi baru, obat-obatan baru, dan bahan-bahan baru. Proyek-proyek ini membutuhkan sumber daya penelitian yang besar, peralatan yang canggih, dan kolaborasi antara para peneliti dari berbagai bidang.

  • Proyek sosial dan lingkungan

    Konsorsium juga dapat dibentuk untuk mengerjakan proyek sosial dan lingkungan, seperti pembangunan rumah layak huni, penyediaan air bersih, dan penanaman pohon. Proyek-proyek ini membutuhkan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat setempat.

Tujuan atau proyek tertentu yang dikerjakan oleh konsorsium harus jelas dan spesifik. Hal ini akan membantu dalam menentukan struktur konsorsium, pembagian tugas, dan mekanisme pengambilan keputusan.

Masing-masing Anggota Tetap Independen

Dalam sebuah konsorsium, masing-masing perusahaan atau lembaga tetap mempertahankan independensi dan identitasnya. Ini berarti bahwa mereka tidak kehilangan kendali atas operasi dan manajemen internal mereka. Mereka tetap memiliki otonomi dalam mengambil keputusan mengenai urusan internal mereka, seperti perekrutan karyawan, pengembangan produk, dan penetapan harga.

Baca Juga :  Deklamasi Adalah

Independensi anggota konsorsium sangat penting untuk menjaga persaingan yang sehat dan mencegah terjadinya praktik monopoli. Hal ini juga memastikan bahwa masing-masing anggota bertanggung jawab atas kinerja dan kewajiban mereka sendiri.

Meskipun masing-masing anggota tetap independen, mereka harus bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan konsorsium. Hal ini membutuhkan komunikasi yang baik, koordinasi yang erat, dan komitmen bersama untuk keberhasilan proyek.

Untuk menjaga independensi anggota konsorsium, biasanya diatur mekanisme pengambilan keputusan yang adil dan transparan. Mekanisme ini memastikan bahwa semua anggota memiliki suara dalam pengambilan keputusan dan tidak ada satu anggota pun yang mendominasi konsorsium.

Proyek Besar dan Kompleks

Konsorsium biasanya dibentuk untuk mengerjakan proyek-proyek besar dan kompleks yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan atau lembaga secara sendiri-sendiri. Proyek-proyek ini membutuhkan sumber daya, keahlian, dan pengalaman yang luas.

Proyek-proyek besar dan kompleks biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Membutuhkan investasi modal yang besar
  • Memiliki jangka waktu pelaksanaan yang panjang
  • Melibatkan banyak pihak, baik internal maupun eksternal
  • Memiliki risiko yang tinggi
  • Membutuhkan teknologi dan keahlian yang canggih

Beberapa contoh proyek besar dan kompleks yang sering dikerjakan oleh konsorsium antara lain:

  • Pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan bandara
  • Proyek rekayasa, seperti pembangunan pabrik, pembangkit listrik, dan instalasi pengolahan air
  • Proyek penelitian dan pengembangan, seperti pengembangan teknologi baru, obat-obatan baru, dan bahan-bahan baru
  • Proyek sosial dan lingkungan, seperti pembangunan rumah layak huni, penyediaan air bersih, dan penanaman pohon

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan kekuatan dan sumber dayanya untuk mengerjakan proyek-proyek besar dan kompleks yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

Membutuhkan Sumber Daya yang Luas

Proyek-proyek besar dan kompleks yang dikerjakan oleh konsorsium biasanya membutuhkan sumber daya yang luas, baik dalam hal finansial, manusia, maupun teknologi.

  • Sumber daya finansial

    Proyek-proyek besar dan kompleks biasanya membutuhkan investasi modal yang besar. Sumber daya finansial ini digunakan untuk membiayai berbagai biaya proyek, seperti biaya konstruksi, biaya peralatan, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja.

  • Sumber daya manusia

    Proyek-proyek besar dan kompleks membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan terampil. Tenaga kerja ini terdiri dari berbagai profesi, seperti insinyur, teknisi, pekerja konstruksi, dan manajer proyek.

  • Sumber daya teknologi

    Proyek-proyek besar dan kompleks seringkali membutuhkan teknologi dan peralatan yang canggih. Teknologi dan peralatan ini digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan proyek, seperti desain, konstruksi, dan pengoperasian.

  • Sumber daya lainnya

    Selain sumber daya finansial, manusia, dan teknologi, proyek-proyek besar dan kompleks juga membutuhkan sumber daya lainnya, seperti bahan baku, lahan, dan perizinan. Konsorsium harus memastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan tersedia dan dapat diakses selama pelaksanaan proyek.

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan sumber daya mereka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang luas dari proyek-proyek besar dan kompleks. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

Membutuhkan Keahlian dan Pengalaman

Proyek-proyek besar dan kompleks yang dikerjakan oleh konsorsium biasanya membutuhkan keahlian dan pengalaman yang luas. Keahlian dan pengalaman ini dibutuhkan dalam berbagai bidang, seperti manajemen proyek, teknik, keuangan, dan hukum.

  • Manajemen proyek

    Manajemen proyek adalah keahlian yang penting dalam setiap proyek besar dan kompleks. Keahlian ini meliputi perencanaan proyek, pengorganisasian sumber daya, pemantauan kemajuan proyek, dan pengendalian risiko.

  • Teknik

    Proyek-proyek besar dan kompleks seringkali membutuhkan keahlian teknis yang spesifik. Keahlian teknis ini meliputi bidang-bidang seperti teknik sipil, teknik mesin, teknik listrik, dan teknik kimia.

  • Keuangan

    Keahlian keuangan sangat penting untuk mengelola keuangan proyek secara efektif. Keahlian ini meliputi perencanaan keuangan, pengelolaan arus kas, dan pengendalian biaya.

  • Hukum

    Keahlian hukum sangat penting untuk memastikan bahwa proyek dijalankan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Keahlian ini meliputi penyusunan kontrak, negosiasi, dan penyelesaian sengketa.

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan keahlian dan pengalaman mereka untuk memenuhi kebutuhan keahlian dan pengalaman yang luas dari proyek-proyek besar dan kompleks. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

Baca Juga :  Cara Mudah Jalani Puasa Sunnah, Yuk Dicoba!

Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu bidang yang sering dikerjakan oleh konsorsium. Infrastruktur adalah fasilitas dan layanan dasar yang dibutuhkan masyarakat untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, jaringan listrik, jaringan air bersih, dan jaringan telekomunikasi.

Pembangunan infrastruktur biasanya membutuhkan sumber daya yang besar, teknologi yang canggih, dan keahlian yang spesifik. Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan kekuatan dan sumber dayanya untuk mengerjakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang besar dan kompleks.

Beberapa contoh proyek pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh konsorsium antara lain:

  • Pembangunan jalan tol Trans Jawa
  • Pembangunan jembatan Suramadu
  • Pembangunan pelabuhan Patimban
  • Pembangunan bandara Internasional Soekarno-Hatta
  • Pembangunan jaringan listrik Jawa-Bali

Dengan mengerjakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur melalui konsorsium, pemerintah dan masyarakat dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

  • Penggabungan sumber daya dan keahlian dari beberapa perusahaan atau lembaga
  • Pengurangan risiko proyek
  • Peningkatan peluang keberhasilan proyek
  • Akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas
  • Peningkatan daya saing dalam persaingan global

Proyek Rekayasa

Proyek rekayasa adalah proyek yang melibatkan penerapan prinsip-prinsip teknik untuk merancang, membangun, dan mengoperasikan struktur, mesin, dan sistem. Proyek rekayasa biasanya membutuhkan keahlian teknis yang tinggi dan pengalaman yang luas dalam bidang rekayasa.

Beberapa contoh proyek rekayasa yang dikerjakan oleh konsorsium antara lain:

  • Pembangunan pabrik petrokimia
  • Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap
  • Pembangunan instalasi pengolahan air
  • Pembangunan kilang minyak
  • Pembangunan sistem transportasi massal

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan keahlian teknis dan pengalaman mereka untuk mengerjakan proyek-proyek rekayasa yang besar dan kompleks. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

Selain itu, konsorsium juga dapat memberikan manfaat lain dalam proyek rekayasa, seperti:

  • Akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas
  • Peningkatan efisiensi dan efektivitas proyek
  • Pengurangan biaya proyek
  • Peningkatan daya saing dalam persaingan global

Proyek Penelitian dan Pengembangan

Proyek penelitian dan pengembangan (R&D) adalah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru, teknologi baru, atau produk baru. Proyek R&D biasanya membutuhkan sumber daya yang besar, peralatan yang canggih, dan kolaborasi antara para peneliti dari berbagai bidang.

  • Pengembangan teknologi baru

    Konsorsium dapat dibentuk untuk mengembangkan teknologi baru, seperti teknologi energi terbarukan, teknologi medis, atau teknologi informasi. Proyek-proyek ini biasanya melibatkan penelitian dasar dan terapan, serta pengembangan prototipe dan pengujian.

  • Pengembangan obat-obatan baru

    Konsorsium juga dapat dibentuk untuk mengembangkan obat-obatan baru untuk mengobati penyakit tertentu. Proyek-proyek ini biasanya melibatkan penelitian klinis dan uji coba obat pada manusia.

  • Pengembangan bahan-bahan baru

    Konsorsium dapat dibentuk untuk mengembangkan bahan-bahan baru, seperti bahan yang lebih kuat, lebih ringan, atau lebih tahan lama. Proyek-proyek ini biasanya melibatkan penelitian kimia dan fisika, serta pengembangan dan pengujian prototipe.

  • Pengembangan proses produksi baru

    Konsorsium dapat dibentuk untuk mengembangkan proses produksi baru yang lebih efisien, lebih ramah lingkungan, atau lebih hemat biaya. Proyek-proyek ini biasanya melibatkan penelitian teknik dan manajemen, serta pengembangan dan pengujian prototipe.

Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka untuk mengerjakan proyek-proyek R&D yang besar dan kompleks. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

Bentuk Kerja Sama yang Saling Menguntungkan

Konsorsium merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan bagi semua anggotanya. Setiap anggota konsorsium dapat memperoleh manfaat dari kerja sama ini, antara lain:

  • Penggabungan sumber daya dan keahlian

    Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka untuk mengerjakan proyek yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri. Hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek dan mengurangi risiko yang terkait.

  • Pengurangan risiko proyek

    Konsorsium dapat membantu mengurangi risiko proyek dengan cara berbagi risiko di antara semua anggota. Jika terjadi masalah pada proyek, semua anggota konsorsium akan menanggung risiko bersama-sama.

  • Peningkatan peluang keberhasilan proyek

    Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian yang beragam, konsorsium dapat meningkatkan peluang keberhasilan proyek. Setiap anggota konsorsium dapat memberikan kontribusi unik untuk proyek, sehingga meningkatkan kualitas dan efektivitas proyek.

  • Akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas

    Dengan bekerja sama dalam sebuah konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat memperoleh akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan produk dan layanan baru, meningkatkan efisiensi operasi, dan mengurangi biaya.

  • Peningkatan daya saing dalam persaingan global

    Konsorsium dapat membantu perusahaan atau lembaga meningkatkan daya saing mereka dalam persaingan global. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya, konsorsium dapat bersaing secara lebih efektif dengan perusahaan atau lembaga multinasional.

Baca Juga :  Agya 2021: Mobil Kecil dengan Berbagai Keunggulan

Selain manfaat di atas, konsorsium juga dapat memberikan manfaat lainnya, seperti peningkatan reputasi, pengembangan jaringan kerja, dan peningkatan akses ke pasar baru.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang konsorsium:

Pertanyaan 1: Apa itu konsorsium?
Konsorsium adalah kerja sama antara beberapa perusahaan atau lembaga untuk mencapai tujuan atau proyek tertentu yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan atau lembaga secara sendiri-sendiri.

Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis konsorsium?
Jenis-jenis konsorsium antara lain konsorsium tetap, konsorsium sementara, dan konsorsium ad hoc.

Pertanyaan 3: Apa saja manfaat dari membentuk konsorsium?
Manfaat membentuk konsorsium antara lain penggabungan sumber daya dan keahlian, pengurangan risiko proyek, peningkatan peluang keberhasilan proyek, dan akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas.

Pertanyaan 4: Apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan ketika membentuk konsorsium?
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika membentuk konsorsium antara lain tujuan proyek, jangka waktu proyek, sumber daya yang dibutuhkan, dan pembagian tugas dan tanggung jawab.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara kerja konsorsium?
Konsorsium biasanya diatur dalam sebuah perjanjian konsorsium yang berisi hak dan kewajiban masing-masing anggota konsorsium. Perjanjian tersebut mengatur aspek-aspek seperti pembagian tugas, pengambilan keputusan, dan pengelolaan keuangan.

Pertanyaan 6: Apa saja tantangan yang dihadapi oleh konsorsium?
Tantangan yang dihadapi oleh konsorsium antara lain koordinasi antar anggota, perbedaan budaya organisasi, dan persaingan antar anggota.

Pertanyaan 7: Bagaimana cara mengatasi tantangan yang dihadapi oleh konsorsium?
Cara mengatasi tantangan yang dihadapi oleh konsorsium antara lain komunikasi yang efektif, kerja sama yang baik, dan komitmen bersama untuk keberhasilan proyek.

Dengan memahami konsep dan manfaat dari konsorsium, perusahaan atau lembaga dapat memanfaatkan bentuk kerja sama ini untuk mencapai tujuan dan proyek yang lebih besar dan kompleks.

Selain memahami FAQ di atas, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membentuk dan mengelola konsorsium:

Tips

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membentuk dan mengelola konsorsium:

1. Tentukan Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek dengan Jelas
Sebelum membentuk konsorsium, pastikan tujuan dan ruang lingkup proyek telah ditentukan dengan jelas. Hal ini akan membantu Anda dalam mengidentifikasi mitra yang tepat dan menyusun perjanjian konsorsium yang komprehensif.

2. Pilih Mitra yang Tepat
Pilih mitra konsorsium yang memiliki keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang saling melengkapi. Carilah mitra yang memiliki reputasi baik, komitmen yang kuat terhadap proyek, dan kesediaan untuk bekerja sama.

3. Susun Perjanjian Konsorsium yang Komprehensif
Perjanjian konsorsium harus mengatur semua aspek penting dari kerja sama, termasuk pembagian tugas, pengambilan keputusan, pengelolaan keuangan, dan penyelesaian sengketa. Pastikan perjanjian tersebut jelas, menyeluruh, dan dapat ditegakkan secara hukum.

4. Bangun Komunikasi dan Koordinasi yang Efektif
Komunikasi dan koordinasi yang efektif sangat penting untuk keberhasilan konsorsium. Tetapkan saluran komunikasi yang jelas, adakan pertemuan rutin, dan gunakan alat bantu kolaborasi untuk memfasilitasi kerja sama antar anggota.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan konsorsium Anda dan mencapai tujuan proyek yang telah ditetapkan.

Kesimpulannya, konsorsium dapat menjadi bentuk kerja sama yang efektif untuk mencapai tujuan dan proyek yang besar dan kompleks. Dengan memahami konsep, manfaat, FAQ, dan tips yang telah diuraikan di atas, Anda dapat memanfaatkan konsorsium untuk memajukan bisnis dan organisasi Anda.

Kesimpulan

Konsorsium adalah bentuk kerja sama yang strategis antara beberapa perusahaan atau lembaga untuk mencapai tujuan atau proyek tertentu yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing pihak secara sendiri-sendiri. Konsorsium menawarkan berbagai manfaat, seperti penggabungan sumber daya dan keahlian, pengurangan risiko proyek, peningkatan peluang keberhasilan proyek, dan akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih luas.

Untuk membentuk dan mengelola konsorsium yang sukses, penting untuk memahami konsep dasar konsorsium, memilih mitra yang tepat, menyusun perjanjian konsorsium yang komprehensif, dan membangun komunikasi dan koordinasi yang efektif. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, konsorsium dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencapai tujuan bisnis dan organisasi yang lebih besar dan kompleks.

Konsorsium memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Dengan memfasilitasi kerja sama antara berbagai pihak, konsorsium dapat berkontribusi pada pengembangan infrastruktur, kemajuan teknologi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Rekomendasi Herbal Alami:

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow iainpurwokerto.ac.id ya.. Terimakasih..